Senin, 29 Maret 2010
Silent hill homecoming (review)
Silent Hill: Homecoming adalah judul terbaru, sekaligus game keenam dari Silent Hill series. Di game kali ini, loe bakal bermain sebagai Alex Shepherd. Diceritakan di sini bahwa Alex Shepherd adalah seorang tentara yang baru aja pulang dari tugasnya. Pada kepulangannya, Alex nemuin kenyataan bahwa Shepherd’s Glen, kampung halamannya, udah menjadi kacau balau. Selain tempat kelahirannya yang udah jadi berantakan, dia juga bertemu dengan ibunya yang mengalami gangguan mental semenjak ditinggalkan oleh ayahnya, yang pergi mencari adik dari Alex, yaitu Joshua. Dengan berjanji kepada ibunya, Alex pun pergi untuk menemukan kembali adiknya yang hilang. Ternyata, enggak cuma ayah dan adiknya aja yang hilang, tapi juga sejumlah penduduk Shepherd’s Glen yang lainnya. Maka, Alex pun memulai pencariannya yang kemudian mengantarkannya pada Silent Hill.
Masih sama seperti game-game pendahulunya, loe masih bakalan disuguhkan dengan gameplay yang udah jadi khas Silent Hill. Sebagai Alex, loe bakal menjelajahi sejumlah environment yang ada, mencari benda-benda serta petunjuk, dan memecahkan puzzle-puzzle yang ada. Di sepanjang perjalanan loe, loe bakal menemukan berbagai item yang bisa loe pungut. Mulai dari senjata beserta dengan amunisinya, item-item pemulih, hingga item-item lain yang dapat loe manfaatkan buat menyelesaikan berbagai puzzle yang ada di game ini. Puzzle yang ada di game ini pun bisa dibilang cukup standar. Enggak cuma fitur-fitur klasik aja yang bakalan kembali nongol di game ini. Untuk pertama kalinya di Silent Hill series, loe bisa menemukan multiple option pada dialog loe dengan karakter lain. Dari jawaban loe pada dialog tersebut, nantinya bakalan mengantarkan loe pada satu dari beberapa ending yang tersedia. Seperti apa yang udah jadi khas dari Silent Hill series, loe bakal nemuin kembali fitur multiple ending di game ini, dan termasuk UFO ending sebagai salah satunya.
Combat system cukup memegang peranan penting pada Silent Hill: Homecoming. Untuk menghadapi monster-monster yang ada, loe dilengkapi dengan kemampuan bertarung yang Alex punyai. Loe bisa melakukan light attack dan heavy attack dengan menggunakan berbagai melee weapons, serta menggabungkan kedua macam serangan itu. Enggak cuma melakukan serangan-serangan tersebut, loe juga bisa ngehindar dan ngelakuin counter-attack. Selain memanfaatkan melee weapons yang ada, loe juga bakal menemukan sejumlah senjata api yang bisa loe upgrade pada nantinya. So, gue bisa bilang kalo combat system ada di game kali ini bakalan cukup mempermudah loe dalam memainkan game ini. Apabila diperhatikan oleh loe yang merupakan fans dari franchise ini, kemungkinan besar loe bakal menganggap game ini enggak sesulit sebelumnya. Loe juga bakal menemukan kamera yang lebih fleksibel. Tombol RS bisa loe pake untuk mengatur arah penglihatan loe. Dengan begitu, maka loe bisa melihat sekitar loe dengan lebih leluasa, baik pada saat menjelajah, maupun pada saat bertarung.
Graphic 7
Dilihat dari segi grafisnya, Silent Hill: Homecoming menampilkan suatu kualitas yang cukup standar untuk ukuran grafis game Xbox 360 kebanyakan. Kalo gue bandingkan dengan versi-versi sebelumnya, Silent Hill: Homecoming ini enggak terlalu menonjolkan peningkatan grafis yang cukup signifikan. Kali ini lebih meningkat pada urusan detil dan framerate-nya. Sama seperti game-game pendahulunya, nuansa gelap akan jadi sajian utama untuk game ini. Yah, emang suasana mencekam seperti itulah yang jadi salah satu nilai jual utama pada game ini. Di kegelapan yang kayak gitu, loe pastinya ga bakalan tau ada siapa atau apakah yang menanti loe. Dengan menggunakan senter, maka loe bakal bisa ngeliat dengan lebih jelas ke depan, tapi siapa yang tau apa yang ada di belakang loe? Serem banget ngga sih?
Berbicara mengenai monster yang loe lawan di sini, masih menampilkan desain yang kurang lebih masih seperti pada sebelumnya, misalnya aja suster-suster sadis yang udah jadi khas dari game ini bakal kembali ngejer loe sewaktu di Rumah Sakit. Lebih baik daripada sebelumnya, musuh-musuh loe kali ini bakal menunjukkan efek yang lebih detil pada saat terkena serangan loe. Yang mengecewakan dari grafisnya, tekstur karakter yang ditampilkan masih terlihat kasar dan transisi antara perbedaan grafis cutscene dengan gameplay masih keliatan tidak terlalu signifikan, masih sama kasarnya.
sound 8
Selain grafis dengan visualisasi yang mencekam, aspek suara juga sudah pasti punya peranan yang cukup penting dalam game horror ini. Loe butuh kualitas sound yang mendukung? Gak usah kuatir, game ini punya hal itu. Sama seperti sebelumnya, musik dan efek yang dipakai pada game ini juga masih cukup untuk membuat loe merasakan suasana yang menegangkan. Kualitas sound ini cukup memberikan nilai lebih untuk kesan horror yang cukup berkurang pada gameplay-nya. Kekurangan pada sound dari game ini agak terasa pada voice acting-nya yang cukup terasa hambar dan kurang begitu ekspresif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar